Siapa yang tidak mengenal ikan lele, hampir setiap orang di Indonesia pasti tau ikan lele. Ikan yang hidup di air tawar ini adalah jenis ikan yang mudah dibudidayakan. Selain itu, ikan lele juga memiliki rasa daging yang gurih dan lezat serta memiliki kandungan protein yang tinggi.
Sampai saat ini, ada banyak cara yang sudah dilakukan oleh para pengusaha dan pembudidaya ikan lele untuk mengatasi permasalahan pakan ini, mulai dari menggunakan pakan ikan alternatif, seperti keong mas, limbah peternakan unggas, maupun menggunakan ikan rucah.
Selain pakan ikan alternatif itu, sebetulnya ada cara lain untuk mengatasi permasalahan harga pakan ikan lele yang mahal, yaitu dengan membuat Pakan Ikan Lele Organik.
Mungkin sebagian dari kita ada yang bertanya,
Apa sih Pakan Ikan Lele Organik?
Bagaimana cara membuatnya?
Manfaatnya apa?
Keunggulannya apa?
Bagaimana cara membuatnya?
Manfaatnya apa?
Keunggulannya apa?
Anda tidak perlu khawatir, disini kami akan share semuanya. Berikut ini ulasannya.
Sekarang ini sudah banyak para pembudidaya ikan lele yang mencoba memanfaatkan kotoran sapi atau kambing untuk dijadikan pelet ikan sebagai pakan organik dalam metode Pakan Ikan Lele Organik, tapi bukan berarti kotoran ternak itu langsung diberikan pada ikan lele.
Kotoran ternak itu akan diproses menjadi semacam pupuk organik yang akan merangsang tumbuhnya organisme hidup (pakan alami) yang berguna sebagai pakan sekaligus berkembangnya mikroorganisme kompleks pada kolam.
Beberapa hal yang harus Anda perhatikan dan ketahui dalam pemanfaatan kotoran ternak ini:
- Kotoran ternak yang digunakan diusahakan sudah padat dan tidak berbau
- Kotoran ternak yang akan digunakan berasal dari ternak yang diberi pakan hasil fermentasi. Maksud dari pakan hasil fermentasi ini adalah seperti pakan jerami yang sudah dikeringkan selama 1 minggu atau dari kotoran kambing yang memakan pakan yang sudah difermentasi juga.
Nah bakteri yang ada pada kotoran ternak ini sudah tidak berbahaya, karena sudah melalui proses fermentasi.
Cara Membuat Pakan Ikan Lele Organik
Membuat Pakan dari Kotoran Ternak
Langkah pertama yang perlu disiapkan adalah media berupa kolam ikan lele. Kita tidak perlu membuat kolam ikan lele dari tanah, karena nantinya kita menggunakan kompos yang berfungsi sebagai tempat berkembang biak mikro organisme. Kita bisa menggunakan kolam semen atau kolam terpal.
Ukuran bisa disesuaikan dengan kondisi lahan yang kita miliki. Biasanya itu ukurannya adalah 2 x 3 m dengan tinggi air sekitar 80 cm sampai 1 meter. Tapi kalau kolam yang dibuat lebih besar, akan menjadi lebih baik karena padat tebar dan waktu fermentasi pakan lele organik menjadi lebih hemat.
Bahan dan Alat
- Kotoran ternak yang sudah diangin-anginkan selama sekitar satu minggu sebanyak 100-150 kg dalam keadaan kering
- Probiotik EM4 Perikanan 1 iter
- Air matang 10-20 liter
- Tetes tebu (molase) 2 liter
- Karung dan paranet sesuai dengan ukuran kolam sekitar 1 x 2 m sebagai tempat untuk pemberian pakan organik ke kolam
- Jerigen
Cara Pembuatan
Dalam membuat pakan organik untuk lele, ada proses fermentasi yang bisa dibilang menurut kami sangat penting. Karena proses fermentasi bisa meningkatkan nilai gizi, terutama kadar protein, pada bahan baku pakan lele organik yang akan dipakai. Selain itu, bahan pakan akan lebih sederhana sehingga mudah dicerna oleh ikan lele.
Karena itu, sebelum dipakai untuk pakan lele, kami sarankan sebaiknya semua bahan difermentasikan terlebih dahulu menggunakan probiotik. Cara pembuatan pakan alami dari kotoran sapi atau kambing sebagai berikut:
- Sebelum seluruh bahan dicampur, aktifkan terlebih probiotik terlebih dahulu, dengan cara mencampurkan probiotik, molase dan air matang. Campuran tersebut diaerasi maksimum 2 jam dengan cara memasang aerator.
- Masukan Kotoran ternak yang telah dikeringkan ke dalam Jerigen yang telah disiapkan
- Siramkan campuran probiotik yang telah diaktifkan ke dalam jerigen yang berisi kotoran ternak, lalu aduk hingga tercampur merata.
- Tutup wadah rapat, lalu biarkan bahan-bahan tersebut berfermentasi selama 7-14 hari. Setelah siap, pakan yang telah terfermentasi tersebut dimasukan ke dalam karung.
Cara Pemberian Pakan
Pakan alami dari kotoran ternak bisa Anda berikan pada lele yang berumur di bawah 1 bulan dengan ukuran penebaran awal maksimal 4-6 cm. Cara pemberiannya itu cukup ambil pakan hasil fermentasi kotoran ternak kemudian masukan kedalam wadah (karung) dan masukan ke dalam kolam lele.
Sedangkan cara lainnya, letakkan pakan organik hasil fermentasi kotoran ternak itu ke paranet yang telah di pasang atau diikatkan ke tali di atas kolam ikan lele.
Apabila menebar benih lele ukuran 2-3 cm atau 3-4 cm, setelah 3-4 hari setelah tebar benih, lakukan penambahan pakan lele organik dari fermentasi kotoran ternak sebanyak 2-3 gayung tergantung dari luas kolam dan jumlah tebar benih.
Selanjutnya, lakukan pemupukan ulang dari hasil fermentasi kotoran ternak tersebut secara rutin setiap 2-3 hari sekali sampai ukuran lele 5-7 cm dan lele sudah mau mengkonsumsi pakan lele organik dari hasil fermentasi ampas tahu.
Membuat Pakan dari Fermentasi Ampas Tahu
Ampas tahu bisa juga digunakan sebagai pakan ikan lele organik. Karena bertujuan agar lele bisa berkembang seperti di habitat aslinya, yaitu memakan makanan yang berasal dari bahan organik dan ikan lele akan tumbuh dengan baik.
Selain itu, tujuan lainnya itu untuk mengurangi biaya pengeluaran dan mengurangi menumpuknya limbah dari ampas tahu tersebut.
Bahan
- Ampas tahu sekitar 10 kg
- Bekatul jagung, bekatul kulit kacang atau dedak sebanyak 5 kg
- Tepung ikan sebanyak 1 kg
- Kotoran ayam sebanyak 5 kg
- Probiotik SOC (HCS) 15 – 20 ml
- Molase atau air tetesan tebu sebanyak 250 ml
- Air matang sekitar 1-3 liter
Cara Pembuatan
- Aktifkan terlebih dahulu probiotik SOC (HCS) dengan cara mencampurkan dengan air dan molase yang telah disiapkan terlebih dahulu.
- Campurkan probiotik yang telah diaktifkan tersebut dengan seluruh bahan yang telah disiapkan.
- Aduk rata seluruh bahan yang ada.
- Masukan bahan yang telah dicampur kedalam wadah bisa berupa ember tertutup.
- Fermentasikan seluruh bahan tersebut selama minimal 3 jam.
Setelah proses fermentasi selesai, pakan bisa langsung diberikan kepada lele yang sebelumnya sudah memakan pakan alami selama 15 hari. Pastikan wadah penyimpanan fermentasi ampas tahu selalu tertutup. Usahakan sebelum ditutup kembali, aduk pakan fermentasi ampas tahu setiap kali wadah dibuka untuk mengambil pakan.
Cara Pemberian Pakan
Cara pemberian pakan lele organik dari hasil fermentasi ampas tahu sangatlah gampang. Pakan bisa diberikan langsung ke ikan lele dengan cara dikepalkan sehingga lele bisa mengkonsumsi secara langsung. Atau bisa juga dengan cara ditempelkan dipinggir pematang kolam.
Kami pakan organik itu diberikan kepada ikan lele yang umurnya di atas 1 bulan dari penebaran, dengan ukuran benih minimum 4-6 cm, sebelumnya bisa diberikan dari hasil fermentasi dan pakan alami pupuk kandang.
Pemberiannya jangan bersamaan dengan pemberian pelet ikan. Persentase pemberian adalah 5% dari biomassa ikan atau 1,5-2 kali jumlah pemberian pakan pelet. Frekuensi pemberian pakan lele organik dari ampas tahu ini bisa 2-3 kali sehari.
6 Bahan Pembuatan Pakan Ikan Lele Organik
Kotoran ternak yang kelihatannya menjijikan ternyata bisa kita manfaatkan untuk budidaya ikan, termasuk ikan lele. Selain kotoran ternak, ada juga beberapa bahan lain yang diperlukan untuk membuat Pakan Ikan Lele Organik, antara lain:
1.) Kotoran Ternak
Kotoran hewan, khususnya hewan ternak, yang bisa digunakan untuk pupuk setelah mengalami pengomposan yang matang, yaitu kalau secara fisik (warna, rupa, tekstur, dan kadar air) sudah tidak serupa dengan kondisi aslinya, sedangkan kalau secara kimia pupuk dari kotoran hewan ternak ini memiliki kandungan bahan organik, zat N, P2O5, dan K2O.
Jenis kotoran hewan yang bisa digunakan adalah kotoran sapi, kerbau, kelinci, ayam dan kambing. Jenis kotoran lain yang dapat digunakan untuk pembuatan Pakan Ikan Lele Organik adalah kotoran ayam. Kotoran ayam mengandung protein, karbohidrat, lemak dan senyawa organik lainnya.
Kalau Anda ingin menggunakan kotoran ternak ayam, idealnya itu yang berasal dari ayam pedaging karena kotorannya lebih bersih dan cenderung lebih murni (tidak tercampur sekam) dan usahakan kotoran ayam yang akan digunakan itu dalam kondisi kering.
Kami sarankan untuk tidak menggunakan kotoran ayam kampung karena kotorannya cenderung rendah kadar N dan mengandung serat yang tinggi.
2.) Ampas Tahu
Ampas tahu ini merupakan sumber protein yang bisa digunakan sebagai pakan ikan. Selain protein, ampas tahu juga mengandung zat penting lainnya, seperti lemak, air, dan abu. Jadi sangat baik untuk dijadikan sebagai bahan baku pembuatan Pakan Ikan Lele Organik.
Perlu perlu Anda ketahui, ampas tahu ini memiliki kandungan protein yang lebih banyak daripada kotoran hewan, kalau proses fermentasinya itu terlambat, maka hasilnya akan menjadi cepat bau, justru malah akan mengganggu lingkungan sekitar.
Ampas tahu merupakan bahan yang tidak tahan lama. Maka dari itu, sebaiknya ketika mendapatkan ampas tahu langsung segera lakukan pencampuran dengan probiotik, untuk jumlah dosis probiotik tergantung dari merk dan jenis probiotik yang Anda gunakan.
3.) Dedak
Dedak merupakan limbah pengolahan gabah dan tidak dikonsumsi manusia sehingga tidak bersaing dalam penggunaannya. Kandungan nutrisi dedak yaitu bahan kering 91,0%, protein kasar 13,5%, lemak kasar 0,6%, serat kasar 13,0%, dan kandungan serat kasar 13,6%.
4.) Tepung Ikan
Tepung ikan adalah ikan atau bagian ikan yang dikeringkan dan digiling. Kegunaan utama tepung ikan adalah bahan utama campuran pakan ternak. Tepung ikan yang baik harus mempunyai sifat-sifat : butirannya seragam; bebas dari sisa tulang, mata ikan dan benda asing; berwarna halus bersih, seragam, dan bau khas ikan amis.
5.) Probiotik
Probiotik adalah istilah yang digunakan pada mikro-organisme hidup yang bisa memberikan efek baik atau kesehatan pada organisme lainnya. Anda bisa mendapatkan probiotik ini dengan berbagai macam takaran dan tersedia banyak di pasar.
6.) Tetes tebu / Molase
Molase merupakan bahan sisa dari proses pembuatan gula. Molase juga merupakan sumber energi tetapi kandungan proteinnya rendah. Molase mengandung 4,2% protein kasar, 7,7% serat kasar. Molase juga sering digunakan untuk proses fermentasi karena mengandung 1-20% gula yang dapat dimanfaatkan untuk pertumbuhan inokulum.
6 Keunggulan Pakan Ikan Lele Organik
Mungkin bagi Anda yang sudah menjalankan usaha budidaya ikan sudah tahu, pakan itu adalah biaya yang paling tinggi. Maka dari itu salah satu cara yang paling efektif untuk menekan pengeluaran dan meningkatkan keuntungan budidaya ikan adalah dengan mencari alternatif pakan yang lain.
Jadi, penggunaan pakan ikan atau pelet buatan pabrik bisa dikurangi atau dihilangkan. Tapi dengan syarat pakan pengganti alternatif itu harus efektif dan efisien dalam penggunaannya.
Keuntungan utama dalam penggunaan pakan ikan lele organik itu lebih simpel dan hemat biaya. Keuntungan lainnya adalah:
1.) Hemat Dalam Penggunaan Pakan
Dengan membuat pakan ikan lele organik sendiri, Anda bisa menghemat penggunaan pakan yang seringkali dibutuhkan pakan dalam jumlah yang banyak untuk satu kali pemberian.
2.) Hemat Biaya Pemeliharaan
Pakan ikan lele organik ini bisa menekan dan menghemat biaya pemeliharaan sampai dengan 50%, terutama dalam pembelian pakan pelet.
3.) Menekan Persentase Kematian Ikan Lele
Pada kolam yang menggunakan sistem pakan organik terdapat banyak phytoplankton dengan komponen aktif mikroalga yang mempunyai aktivitas antimikroba dan antioksidan. Karena itu, berbagai kelebihan phytoplankton yang ada pada kolam lele mampu menekan berkembangnya penyakit yang tidak diinginkan.
4.) Tidak Memerlukan Banyak Pergantian Air
Dalam proses fotosintesis, phytoplankton yang banyak terdapat di kolam lele organik bisa memanfaatkan dan mengubah unsur-unsur anorganik menjadi bahan organik dengan bantuan cahaya matahari. Kemampuan dalam menyerap cahaya matahari oleh seluruh permukaan sel menjadikan perannya lebih penting dari pada tanaman air.
Karena itu, bakteri yang menguntungkan dalam pakan lele organik bisa memanfaatkan sisa pakan yang diproses menjadi bahan organik yang dibutuhkan dalam proses fotosintesis.
5.) Bebas Bahan Kimia
Penggunaan pakan lele organik sendiri lebih menyehatkan dan ramah lingkungan. Sementara itu, sistem budidaya konvensional dalam pembentukan pakan alami di kolam masih sering menggunakan bahan anorganik seperti pupuk Urea dan TSP.
Bahkan dalam pengobatannya kalau ada ikan yang sakit, terkadang masih menggunakan bahan-bahan kimia dan antibiotik. Nah itu yang kami tidak sarankan dalam budidaya ikan.
6.) Bebas Bau
Keunggulan lainnya adalah kolam lele jadi tidak bau karena keberadaan bakteri pengurai bahan organik yang ada dalam probiotik yang ada dalam pakan bisa menekan pertumbuhan bekteri patogen, menstimulasi enzim pencernaan, dan meningkatkan kualitas air pada kolam.
Selain itu, probiotik seperti EM-4 juga bisa menguraikan gas-gas amonia, metan dan hidrogen sulfida yang banyak terdapat di dasar kolam sehingga air kolam menjadi tidak bau meskipun jarang dilakukan pergantian air kolam.
Sumber :www.rumahmesin.com